Banjarmasin, 23 Juli 2025_ Menjadi kepala keluarga sekaligus tulang punggung ekonomi bukan perkara mudah. Hal ini dijalani oleh Ferry, warga Banjarmasin yang kini mengelola usaha ayam goreng krispi Zchicken BAZNAS. Bersama istri dan tiga anak perempuannya yang masih berusia anak-anak, Ferry membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah akhir dari harapan.
Sebelum membuka usaha Zchicken, Ferry sempat bekerja sebagai pengemudi ojek online selama hampir empat tahun. Namun, kondisi pendapatan yang kian tidak menentu membuatnya mencari peluang lain. “Awalnya cukup stabil, tapi makin ke sini penghasilan makin seret karena peraturan dan bonus sering berubah,” kenangnya.
Ia juga sempat mencoba peruntungan dengan berjualan pentol bakar, namun usaha itu terhenti karena kendala modal. Meski demikian, keinginan untuk berwirausaha, khususnya di bidang kuliner ayam goreng, terus tumbuh.
Lulusan D3 Komputer Akuntansi disebuah perguruan tinggi di Banjarmasin tahun 2010 ini akhirnya menemukan jalan ketika ia mengikuti program pemberdayaan ekonomi BAZNAS Kalsel pada Oktober 2024. Ferry terdaftar sebagai salah satu mitra program Zchicken, yaitu inisiatif ekonomi yang bertujuan mendorong kemandirian mustahik melalui sektor kuliner.
“Alhamdulillah, dari situ kami mulai buka usaha. Lokasinya di Jalan Keramat Raya, dan ternyata sambutan masyarakat bagus. Kami mulai dari 40 potong ayam sehari, sekarang bisa sampai 80 potong,” ungkap Ferry.
Dengan harga mulai Rp9.000 per paket, pelanggan bisa menikmati nasi, ayam krispi, dan saus. Tak hanya lezat dan terjangkau, Zchicken kini menjadi sumber penghasilan utama Ferry sekaligus wadah belajar dan berbagi. Banyak pelaku UMKM yang datang untuk belajar darinya, termasuk mencari inspirasi dan semangat usaha.
“Kalau mau usaha, jangan cuma ikut tren. Harus belajar terus dan punya ciri khas. Kalau kita niat dan konsisten, insyaAllah ada jalan,” pesan Ferry kepada sesama pelaku UMKM.
Ke depan, Ferry berharap usahanya bisa berkembang dan membuka peluang kerja bagi orang lain. “Saya ingin Zchicken bisa punya cabang, bisa kasih lapangan kerja ke orang lain juga. Tapi pelan-pelan saja. Yang penting jalan terus dan tidak berhenti belajar,” tutupnya penuh optimisme.
Program Zchicken merupakan salah satu bentuk nyata dukungan BAZNAS Kalsel dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya para mustahik, melalui pendekatan praktis, lokal, dan berkelanjutan. (rzl)