BAZNAS Kalsel adakan Kajian Eksklusif bersama Tuan Guru Abdul Somad (UAS) dengan tema “Sambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dengan Meraih Keberkahan dan Menguatkan Kepedulian di Gedung Idham Chalid, Perkantoran Setda Prov Kalsel, Banjarbaru, Senin (23/6).
Kajian yang dilaksanakan sebagai wadah untuk silaturahmi antar pimpinan daerah dan ASN Provinsi Kalimantan Selatan, pada kesempatan tersebut Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin melalui Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Muhammad Syarifuddin mengajak jajaran aparatur sipil negara (ASN) untuk menjadikan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah sebagai momentum memperkuat keimanan dan meningkatkan kepedulian sosial.
Gubernur memberikan apresiasi kepada BAZNAS Kalsel atas kolaborasi penyelenggaraan kajian ini yang dinilai memberikan nilai spiritual dan motivasi keagamaan yang kuat bagi ASN.
Gubernur pada sambutannya yang dibacakan Pj. Sekda menyampaikan tahun baru Islam adalah saat yang tepat untuk bermuhasabah dan memperbarui semangat pengabdian kepada Allah SWT. H Muhidin mendorong ASN untuk tidak hanya menjalankan tugas kedinasan, tetapi juga aktif dalam gerakan sosial seperti zakat, infak, dan sedekah.
“Zakat bukan semata kewajiban agama, tapi juga merupakan instrumen penting dalam mengatasi kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan membangun solidaritas di antara umat,” ujarnya.
Ketua BAZNAS Kalsesl H. Irhamsyah Safari menyampaikan semangat hijrah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW harus menjadi inspirasi untuk perubahan diri yang lebih baik. “Hijrah bukan hanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tapi hijrah dari sifat duniawi, rohani, dan sosial menuju kehidupan yang lebih bermakna dan penuh keberkahan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan “dalam momentum menyambut tahun baru islam 1447 Hijriah, kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan tidak pernah bosan untuk terus berbuat kebaikan kepada sesama,” tambahnya.
Di hadapan ratusan ASN Pemprov Kalsel, UAS mengawali tausiah dengan mengajak hadirin untuk bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang luar biasa yakni diberi amanah sebagai ASN.
“Bapak Ibu sekalian, tidak semua orang bisa duduk di tempat ini. Banyak di luar sana yang ingin sekali menjadi ASN. Maka yang pertama harus kita tanamkan adalah rasa syukur,” ungkap UAS.
Syukur, lanjutnya, bukan hanya diucapkan, tetapi dibuktikan lewat perbuatan, yakni bekerja dengan amanah, melayani masyarakat dengan ikhlas, dan menunaikan kewajiban zakat atas penghasilan. “Gaji yang bapak ibu terima setiap bulan bukan hanya hak, tapi juga amanah. Di dalamnya ada hak fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan. Maka jangan lupa, tunaikan zakat dari penghasilan itu,” tegasnya.
UAS menekankan zakat penghasilan adalah bentuk rasa syukur konkret atas rezeki yang diberikan Allah. Dengan menunaikan zakat, bukan hanya membersihkan harta, tetapi juga membawa keberkahan dalam kehidupan.
UAS juga mengingatkan agar zakat yang dikelola secara lembaga resmi seperti Baznas akan lebih efektif dalam menjangkau kebutuhan strategis umat, dan bisa digunakan secara strategis seperti pendidikan, ekonomi, dan beasiswa untuk generasi muda Banua yang berkuliah di luar negeri.
“Kalau zakat dikelola bersama, hasilnya bukan hanya sembako. Bisa jadi beasiswa ke Mesir, bisa jadi pelatihan kerja, bisa jadi modal usaha, bukan sedekah biasa, ini transformasi sosial,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengajak ASN untuk tidak hanya bekerja secara administratif, tetapi juga menjadikan profesi sebagai ladang ibadah.