Mustahik BAZNAS Kalsel Naik Kelas, Usaha Kue Ibu Zuraida Kini Produksi Harian

Banjarmasin, 21 Agustus 2025 — Suara riuh mixer dan aroma kue yang baru matang kini menjadi bagian dari keseharian Zuraida (38), seorang ibu rumah tangga di Jalan Saka Permai, Kecamatan Banjarmasin Tengah. Dari dapur kecilnya yang ia beri nama Dapoer Nazifa, Zuraida menyiapkan aneka kue yang siap dijajakan ke pelanggan setiap hari.

Perubahan besar ini tidak datang tiba-tiba. Beberapa waktu lalu, ia hanya mampu membuat kue seminggu sekali, itu pun dalam jumlah terbatas. Namun berkat pendampingan dari program Micropreneur Mustahik Naik Kelas yang digulirkan BAZNAS Kalimantan Selatan, kini ia mampu memproduksi rata-rata 100 pcs kue per hari.

“Dulu saya sering bingung kalau ada permintaan banyak, karena tenaga dan peralatan terbatas. Alhamdulillah, sekarang bisa produksi setiap hari. Rasanya senang sekali karena usaha ini bukan hanya membantu saya, tapi juga menjadi sumber nafkah utama untuk anak-anak,” tutur Zuraida sambil tersenyum.

Dengan ketekunan dan kerja keras, Zuraida kini meraup laba bersih sekitar Rp3 juta per bulan. Dari keuntungan itu, ia tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menyisihkan sebagian untuk membeli oven berukuran besar yang akan mempercepat proses produksi. Harapannya, kapasitas usaha bisa bertambah, sehingga pendapatan pun meningkat.

Perjuangan Zuraida tak lepas dari perhatian BAZNAS Kalsel yang selama ini mendampingi para mustahik agar mandiri dan berdaya. Kepala Bidang Pendayagunaan BAZNAS Kalsel, Saptian Hadi, mengungkapkan apresiasinya. “Ibu Zuraida menjadi contoh nyata bagaimana mustahik bisa naik kelas dengan pendampingan yang tepat. Kami berharap semakin banyak mustahik yang berdaya, mandiri, dan pada akhirnya mampu menjadi muzaki di kemudian hari,” ujarnya.

Menurutnya, program Micropreneur Mustahik Naik Kelas BAZNAS Kalsel tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga pendampingan usaha agar penerima manfaat memiliki mental wirausaha, pengelolaan keuangan yang baik, serta keberlanjutan usaha. Dengan begitu, zakat yang dihimpun dapat benar-benar membawa dampak jangka panjang.

Bagi Zuraida, perjalanan ini baru awal. Ia bermimpi suatu saat bisa memiliki toko kue sendiri dengan kapasitas produksi yang lebih besar. “Saya ingin usaha ini berkembang, supaya anak-anak saya bisa sekolah lebih tinggi dan hidup lebih baik. Mudah-mudahan dengan kerja keras, doa, dan bantuan yang tepat, semuanya bisa tercapai,” ucapnya haru.

Leave a Reply