Pendidikan merupakan sarana bagi masyarakat seluruh Indonesia untuk mengembangkan pola pikir dan kepribadian untuk menjadi lebih baik, dengan pendidikan yang baik dapat menghasilkan generasi yang berkualitas sehingga bisa mengubah masa depan bangsa menjadi lebih baik.
Akan tetapi tidak semua anak bisa mengenyam pendidikan dengan baik dan layak karena tidak meratanya fasilitas pendidikan di setiap daerah dan faktor utamanya juga ialah keterbatasan ekonomi dari kedua orang tuanya. BAZNAS Kalsel bantu biaya masuk sekolah untuk Kartinah (9), Muhammad Nadzar Hidayat (13), Akhmad Mahyuni Ridwansyah (6) dan Ramadani (13).
Mereka berempat merupakan anak-anak yang kurang beruntung dalam hal pendidikan yang memiliki latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Kartinah (9) ia sejak umur lima tahun hingga saat ini berusia sembilan tahun tidak pernah merasakan pendidikan di bangku sekolah karena keterbatasan ekonomi kedua orang tuanya, sang ayah yang hanya berprofesi sebagai tukang service handphone hanya memperoleh penghasilan 700rb/bulannya.
Sama halnya dengan Akhmad Mahyuni Riduansyah (13) dan Ramadani (6), dua bersaudara ini juga tidak pernah merasakan bangku sekolah karena keterbatasan biaya, sang ayah yang hanya bekerja sebagai buruh harian yang mendapatkan penghasilan tidak seberapa belum mampu untuk menyekolahkan kedua anaknya walaupun sang istri juga ikut bekerja untuk membantu perekonomian juga masih belum cukup.
Begitu juga dengan Muhammad Nadzwar Hidayat (13), sang ibu yang berprofesi sebagai pegawai negeri juga kesulitan untuk menyekolahkannya, selepas kepergian sang ayah. Imilda Pahrianti ibu dari Nadzwar ini harus berjuang seorang diri untuk memenuhi kebutuhan hidup, terlebih Milda harus menanggung hutang–hutang suami semasa hidupnya. Penghasilan yang seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun biaya sekolah harus teralihkan untuk membayar hutang.
Senin, (29/05/2023), BAZNAS Kalsel bersilaturahmi ke rumah mereka untuk melihat kondisi keluarga dari setiap anak, tidak hanya bersilaturahmi BAZNAS Kalsel juga berikan bantuan biaya masuk sekolah untuk keempat anak yang kesulitan untuk bersekolah. Ini tentu menjadi perhatian khusus BAZNAS Kalsel untuk memberikan kemudahan untuk penerus bangsa ini dalam mengenyam pendidikan.
Milda salah satu penerima manfaat menjelaskan “saat ini kondisi saya walau seorang pegawai negeri cukup kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terlebih saya harus memenuhi kebutuhan untuk enam orang anak saya dari makan, tempat tinggal dan pendidikan, apa lagi saya juga harus melunasi hutang-hutang suami saya.” ungkapnya.
Ia juga menambahkan “apalagi saat ini anak saya Nadzwar harus mendaftar sekolah, saya ingin mendaftarkannya ke pesantren agar ia nantinya bisa menjadi penghafal Al-Qur’an. Itu juga sesuai dengan amanat suami saya sebelum meninggal, ia ingin semua anak kami itu mengenyam pendidikan di pesantren.”ujarnya.
“Saya sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada BAZNAS Kalsel yang sudah berkunjung ke rumah kami, terima kasih juga atas bantuan yang diberikan kepada saya. Bantuan ini tentu sangat membantu, dari bantuan ini lah saya bisa menyekolahkan anak saya.”pungkasnya.
Abdul Hakim Tim Pendistribusian BAZNAS Kalsel mengungkapkan “tentu sangat sedih sekali melihat anak-anak penerus bangsa ini kesulitan dalam mengenyam pendidikan, tentu ini juga menjadi perhatian khusus bagi BAZNAS Kalsel dan seluruh kalangan bahwa didepan mata kita masih banyak anak-anak yang tidak bisa bersekolah karena terbatasnya perekonomian keluarganya.” kata Hakim.
Hakim juga menambahkan “bantuan ini semoga menjadi motivasi dan semangat bagi anak-anak ini untuk terus bersekolah, sehingga kedepannya mereka bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga serta menjadi penerus bangsa yang sangat hembat.” harapnya.