Banjarmasin, 20 Agustus 2025. Semangat pantang menyerah ditunjukkan oleh Lothfiah, atau yang akrab disapa Mama Aziz, seorang pelaku usaha kecil asal Banjarmasin. Setelah ditinggal wafat suaminya tujuh tahun lalu, ia tetap berjuang mempertahankan usaha rumahan demi memenuhi kebutuhan hidup bersama anak laki-lakinya.
Sejak tahun 1995, Mama Aziz telah merintis usaha sembako di Pasar Kuripan bersama almarhum suami. Namun sepeninggal sang suami, ia memilih mengembangkan usaha kue dengan merek Aneka Kue Mama Aziz, yang menjual kue kering, kue basah, hingga ikan rabuk haruan. Dengan keterbatasan modal dan peralatan, ia kerap harus bolak-balik ke pasar hingga dua kali sehari untuk memenuhi kebutuhan dagangan.
“Kalau tidak begitu, dagangan tidak cukup untuk memenuhi permintaan pembeli,” ujarnya.
Harapan baru datang ketika Mama Aziz bergabung dalam program Micropreneur BAZNAS Kalimantan Selatan. Melalui program ini, BAZNAS Kalsel menyalurkan bantuan berupa mixer, oven, kompor gas, dan bahan kue yang dibutuhkan. Dukungan ini membuat Mama Aziz bisa mengganti peralatan lama yang sudah tidak layak pakai, sekaligus meningkatkan kapasitas produksinya.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti bagi saya. Mixer, oven, dan kompor yang baru sangat membantu mempercepat pekerjaan. InsyaAllah usaha kue saya bisa lebih berkembang lagi,” ungkapnya penuh syukur.
Rizal, Staf Pendayagunaan BAZNAS Kalsel, menyampaikan bahwa program Micropreneur hadir sebagai langkah memperkuat usaha mikro masyarakat. “Kami berharap bantuan ini benar-benar bisa mendorong kemandirian ekonomi mustahik. Semoga usaha Mama Aziz semakin berkembang, sehingga manfaat zakat tidak hanya membantu sesaat, tetapi juga membuka jalan menuju kemandirian,” ujarnya.
Program Micropreneur menjadi salah satu wujud komitmen BAZNAS Kalsel dalam mengangkat ekonomi pelaku usaha kecil agar lebih berdaya saing. Kisah Mama Aziz menambah deretan penerima manfaat yang berhasil bangkit bersama program pemberdayaan zakat ini.